Featured Post

DOWENLOD NOVEL AYAT AYAT CINTA 2 PDF

DOWENLOD NOVEL AYAT AYAT CINTA 2 PDF

DOWENLOD NOVEL AYAT AYAT CINTA 2 PDF Menolak-lupa.com



Matahari redup di petala langit. Awan abu-abu kehitaman menggelayut. Salju telah mencair, Habis tak tersisa. Angin masih dingin menggigit. Musim semi belum benar-benar tiba, namun salju sepertinya tidak akan lagi datang. Rerumputan di area The Meadows, tepat di sebelah selatan kampus utama The University of Edinburgh seperti mulai bernafas. Pepohonan bagai bangkit dari kematian,
Kehidupan Kota Edinburgh terasa lebih bergairah setiap kali musim semi di ambang merekah. Suara khas bigpipe menggema dari Plaza Saint Giles Cathedral yang berdiri anggun menawan. Seorang lelaki tua berkumis pirang berpakaian tradisional Skotlandia tampak begitu khusyuk meniup alat musik bangsa Scots yang legendaris itu. Pakaian yang la kenakan sangat khas.memakai bawahan seperti rok yang disebut kilt berornamen tartan kotak-kotak merah hitam. Atasan jas hitam khas Skotlandia. Juga dengan topi yang khas. Terkadang ia tampak begitu bersemangat, seperti sedang menggerakkan ribuan tentara di medan perang dengan terompet bigpipe itu.

Dua turis perempuan dari Jepang memperhatikan dengan saksama lelaki itu dan menikmati instrumen bigpipe yang terasa magis. Beberapa turis yang sedang menelusuri jalur The Royal Mile menikmati bunyi bigpipe sesaat. Lalu melempar koin ke dalam kotak yang diletakkan didepan lelaki tua itu. Semilir angin dingin seolah membawa suara bigpipe mengema keseantero kota tua Edinburgh yang
berdiri di atas tujuh bukit. Bangunan-bangunan kunonya yang berarsitektur Georgia, tetap terjaga rapi dan megah. Kota ftu akan menyedot siapa saja yang memasukinya ke dalam pusaran abad Medieval. Panoramanya seumpama postcard hidup. Edinburgh Castle, Palace of Holyroodhouse, The Scott
Monument, Gladstone's Land, The Balmoral Hotel, Writers' Museum, Mary King's Close, McEwan Hall, dun The University of Edinburgh adalah sebagian bangunan dari tangan -tangan manusia terampil yang membuat ndah kota tua itu. Jalanan tampak basah. Namun salju sama sekali tidak ditemukan lagi. orang-orang berjalan tetap memakal jaket atau jas penghangat tubuh, namun tidak lagi memakai jakel sangat tebal seperti saat musim dingin. Hanya ada satu dua yang tetap memakai jaket wool tebal. Satu dua gadis malah ada yang sudah mulai memakai rok mini dengan stocking tipis menutupi seluruh kakinya dan hanya memakal sweeter modIs yang tidak tebat.

Dua orang lelaki keluar dari lobi The Balmoral Hotel. Sama-sama masih muda. Yang satu berwajah Asia Tenggara memakai jas cokelat muda dan dasi, sehingga tampak rapi dan serasi. Yang satu berwajah turki memakaj jas sweeter biru muda dan celana Jeans yang membuatnya tampak santai namun cerah. Sebuah SUvV BMW putih datang dan berhenti tak jauh dari mereka berdua. Keduanya tertawa, berjabat tangan, saling merangkul lalu berpisah. Lelaki yang memakai jas itu masuk kedalam mobil dan melambaikan tangan pada temannya yang tak lama kemudian kembali masuk ke dalam hotel.

"La haula wa la quwwata illa billah, La haula wa la quwwata ila billah ...". Lelaki itu bergumam mengulang-ulang zikirnya. Mobil ftu memasuki Princes St. dan bergerak ke barat. Setelah melewati Prince Mall Shopping Centre belok kiri memasuki Waverley Bridge yang melintasi stasiun kereta Waverley. Mobil itu terus meluncur menyusuri Cockburn St, melintasi The Royal Mile, lalu menyusuri A7 menuju selatan. "Cepat sedikit, Paman, jangan sampai saya terlambat!" kata lelaki ftu pelan dalam bahasa turki. "Baik, Hoca," jawab sang sopir. La haula wa la quwwata illa billah, La haula wa la quwwata illa billah ..."Mobil itu melaju lebih cepat, melewati Nicolson Square Garden di sebelah kanan dan terus melaju ke selatan. Beberapa jurus kemudian belok kanan memasuki W. Nicolson St. dan terus melaju hingga memasuki kawasan kampus utama The University of Edinburgh yang berada di George Square yang legendaris.
 Di dekat gedung klasik nomor 19, mobil itu berhenti. Lelaki itu turun sambil menjinjing tasnya. La melihat jam tangannya. Jalannya cepat dan Langkas, tidak seperi rata-rata orang Asia Tenggara. Beberapa orang yang berpapasan menyapanya dengan ramah penuh hormat. Lelaki itu kembali melihat jam tangannya. Dua belas dua puun.

Selamat membaca dan menikmati.
DOWENLOD NOVEL AYAT AYAT CINTA 2 PDF

No comments for "DOWENLOD NOVEL AYAT AYAT CINTA 2 PDF"

Iklan Atas Artikel