Featured Post

DOWENLOD NOVEL BIDADARI BIDADARI SURGA-TERE LIYE PDF

BIDADARI BIDADARI SURGA TERE LIYE

DOWENLOD NOVEL BIDADARI BIDADARI SURGA-TERE LIYE PDF Menolak-lupa.com

Penulis Novel Best Seller
Hafalan Shalat Delisa & Moga Bunda Disayang Allah
"PULANGLAH. Sakit kakak kalian semakin parah. Dokter bilang mungkin minggu depan, mungkin besok pagi. boleh jadi pula nanti malam. Benar-benar tidak ada waktu lagi. Anak anakku, sebelum semuanya terlanmbat, pulanglah.."Wajah keriput nan tua itu menghela nafas.Sekali. Dua kali. Lebih panjang. Lebih berat. Membaca pesan itu entah untuk berapa kali lagi. Pelan menyeka pipinya yang berlinang, juga lembut menyeka dahi putri sulungnya,wanita berwajah pucat yang terbaring lemah di hadapannya. Mengangguk. Berbisik lembut: "ljinkan, Mamak mengirimkannya, Lais... Mamak mohon.." Pagi indah datang di lembah itu.Cahaya matahari mengambang di antara kabut.Embun menggelayut di dedaunan strawberry. Buahnya yang beranjak ranum nan memerah. Hamparan perkebunan strawberry terlihat indah terbungkus selimut putih sejauh mata memandang.
Satu bilur air mata akhirnya ikut menetes dari wanita berwajah redup yang terbaring tak berdaya di atas tempat tidur. Mereka berdua bersitatap satu sama lain, lamat-lamat. Lima belas detik senyap. Hanya desau angin lembah menelisik daun jendela. Ya Allah, sungguh sejak kecil ia menyimpan semuanya sendirian. Sungguh. Demi adik-adiknya. kehidupan mereka yang lebih baik. la rela melakukannya. Tapi, sepertinya semua sudah usai. Waktunya sudah selesai. Tidak lama lagi.

Sudah saatnya mereka tahu. Sudah saatnya.. 
Perempuan berwajah pucat di atas ranjang berusaha tersenyum, dengan sisa-sisa tenaga.
Sedikit terbatuk, bercak darah merah mengalir dari sela bibir bersama dahak. Bernafas sesak.Semakin kesakitan. Namun sekarang muka tirusnya mengembang oleh sebuah penerimaan. Ia perlahan mengangguk.Tangan tua itu demi melihat anggukan putri sulungnya, tanpa menunggu lagi gemetar menekan tombol ok. Message transmitted. Maka! Dalam hitungan seperjuta kedipan mata. Melesat Berpilin. Berputar. Seketika saat tombol ok itu ditekan, jika mata bisa melihatnya, bak komet, bagai anak panah, macam rudal berkecepatan tinggi, 203 karakter SMS itu berubah menjadi data binari 0-1-0-1! Menderu tak-tertahankan menuju tower BTS (base transmitter station) terdekat. Sepersekian detik lagi lantas dilontarkan sekuat tenaga menuju satelit Palapa C-2 ratusan kilometer di atas sana, berputar dalam sistem pembagian wilayah yang rumit, bergabung
dengan jutaan pesan, suara, streaming gambar, dan data lainnya dari berbagai sudut muka bumi (yang hebatnya tak satupun tertukar-tukar), lantas sebelum mata sempat berkedip lagi, pesan tersebut sudah dilontarkan kembali ke muka bumi! Pecah menjadi empat. Bagai meteor yang terbelah, pecahan itu berpendar-pendar sejuta warna menghujam ke empat penjuru dunia. Empat nomor telepon genggam! Tak peduli di manapun itu berada. Tak peduli sedang apapun pemiliknya. Kabar itu segera terkirimkan. Melesat mencari empat nomor telepon genggam yang dituju.

Pulanglah anak-anakku! Untuk pertama dan sekaligus untuk terakhir kalinya, kakak kalian membutuhkan kalian 
BULAN YANG TERBELAH

"HADIRIN yang kami hormati, tiba saatnya kita mengundang ke atas panggung, seseorang yang sudah kita tunggu-tunggu sejak tadi. Seseorang yang seolah-olah akan-maaf membuat lima profesor sebelumnya terasa membosankan dan membuat mengantuk" Tertawa. Ruangan besar itu buncah oleh tawa.
". Banyak sekali catatan hebat yang dimilikinya, tapi anehnya, meski banyak, sekarang kita sama sekali tak perlu menyebut satupun. Ah, bukan karena akan merepotkan membaca daftar super-panjang itu, tapi buat apa lagi, semua sudah hafal, bukan? Jadi buat siapapun di ruangan besar ini, siapapun di antara lima ratus peserta Simposium Fisika Intemasional ini
yang tidak mengenal sosoknya. Yang, oh, betapa malangnya peserta itu-" Tertawa lagi. "Buat peserta malang itu, saya akan memperkenalkan pembicara utama simposium kita hanya dengan memperlihatkan cover sebuah majalah: Science!" Dengan sedikit dramatis, moderator simposium fisika itu sengaja mengangkat tinggi-tinggi majatah yang dimaksud. "Inilah jurnal ilmu-pengetahuan terkemuka di dunia. Yang memiliki reputasi paling hebat di
antara sejenisnya. Lihatlah edisi bulan ini, edisi terbaru! Terpaksa menurunkan laporan tidak lazim, utuh sebanyak 49 halaman, hmm, itu bisa dibilang hampir seperempat tebal majalah ini... Kenapa saya sebut tidak lazim? Karena laporan ini sungguh tak biasa bagi banyak ahli fisika yang kebanyakan sekuler. Apalagi untuk konsumsi publik di negara-negara Barat sana. Judul penelitiannya adalah: Pembuktian Tak Terbantahkan Bulan Yang Pernah Terbelah. Kepala-kepala menyeruak. Berebut ingin melihat lebih jelas.
"Penelitian yang amat mengesankan, mengingat hari ini, ketika kehidupan sudah begitu tidak-pedulinya dengan fakta-fakta dalam agama, pembicara utama kita siang ini justru datangg dengan sepuluh bukti bahwa bulan memang pernah terbelah 1.400 tahun silam dalam hasil penelitian mutakhirnya. Bukan main. Lengkap tak terbantahkan, sebagai salah satu mukjijat
Nabi penutup jaman. Benar-benar terbelah dua seperti kalian sedang membelah semangka, bukan penampakan sihir, apalagi ilusi mata seperti yang dituduhkan dan dipahami banyak orang sejak dulu. Lantas setelah dibelah, dua potongan bulan tersebut disatukan kembali, seperti bulan yang biasa kita lihat sekarang. Itu benar-benar pernah terjadi!" Moderator itu
berhenti sejenak. Membiarkan ruangan besar dipenuhi sensasi yang diinginkannya. Terpesona. Ingin tahu. Rasa kagum Sejenis itulah. "Well, meski kalau dipikir-pikir sebenarnya pembuktian hebat atas bulan yang pernah terbelah itu tidak terlalu mengejutkan kita, bukan? Hanya soal waktu dia akan membuktikannya. Mengingat profesor muda kita adalah orang pertama di negeri ini yang berkal-kali menulis di jurnal paling prestisius dunia itu. Mendapat pengakuan dari berbagai institusi penelitian dunia, dan selalu konsisten berusaha membuktikan berbagai transkripsi
dan sejarah religius dari sisi ilmiahnya.."

Muka-muka yang memadati ruang konvensi besar itu terlihat semakin bercahaya oleh antusiasme. Seperti anak kecil yang dijanjikan mainan baru. Atau seperti anak kecil yang melihat penuh rasa ingin tahu toples penuh gula-gula. Menunggu tak sabaran moderator yang terus ngoceh tentang fakta yang sebenamya mereka sudah tahu semua. Termasuk jurnal itu. Tadi pagi dibagikan gratis ke seluruh peserta. "Namanya terdaftar dalam 100 peneliti fisika paling berbakat di dunia. Dan tidak berlebihan jika mantan koleganya di Princenton University berandai-andai dia akan menjadi salah-satu kandida yang tidak sempat mengenalnya secara langsung, hari ini setelah enam bulan berusaha menculiknya dari jadwal laboratorium yang tidak masuk-akal, dari berbagai penelitian yang beberapa tahun depan. Jadi buat peserta Kuat penerima nobel 1.

DOWENLOD NOVEL BIDADARI BIDADARI SURGA-TERE LIYE PDF

No comments for "DOWENLOD NOVEL BIDADARI BIDADARI SURGA-TERE LIYE PDF"

Iklan Atas Artikel